puisi - usman awang
Prosa Air Mata
Bahawasanya air matatiadalah ia memilih tempat untuk jatuh…
tidak pula memilih waktu untuk menitis…
Air mata adalah kepunyaan bersyarikat…
dipunyai oleh orang-orang melarat yang tinggaldi dangau-dangau yang buruk oleh tukang sabit yang masukke padang yang luas dan ke tebing yang curam,
dan juga oleh penghuni-penghuni gedung-gedung yang permaidan istana-istana yang indah.
Bahkan di situ lebih banyak orang menelan ratap dan memulas tangis.
Luka di jiwa yang mereka hidapkan,
dilingkung oleh tembok dindingyang tebal dan tinggi,
sehingga yang kelihatanoleh orang luar atau yang mereka ketahui hanyasenyuman saja,
padahal senyum itu penuh dengan kepahitan
~ Usman Awang
Bahawasanya air matatiadalah ia memilih tempat untuk jatuh…
tidak pula memilih waktu untuk menitis…
Air mata adalah kepunyaan bersyarikat…
dipunyai oleh orang-orang melarat yang tinggaldi dangau-dangau yang buruk oleh tukang sabit yang masukke padang yang luas dan ke tebing yang curam,
dan juga oleh penghuni-penghuni gedung-gedung yang permaidan istana-istana yang indah.
Bahkan di situ lebih banyak orang menelan ratap dan memulas tangis.
Luka di jiwa yang mereka hidapkan,
dilingkung oleh tembok dindingyang tebal dan tinggi,
sehingga yang kelihatanoleh orang luar atau yang mereka ketahui hanyasenyuman saja,
padahal senyum itu penuh dengan kepahitan
~ Usman Awang
Comments
Post a Comment